mengapa saya bertemu dengannya di sana, saat itu..
oh, karena saya kenal seseorang yang membawa saya ke tempat itu. untuk belajar dan cari pengalaman. orang itu adalah..
oh, beliau kakak angkatan saya, jauh di atas saya. karena organisasi yang sama lah kami akhirnya saling kenal. mengapa organisasi itu..
oh, mungkin karena itu satu-satunya organisasi yang menarik di kampus saya saat itu. saya suka olahraga dan berafiliasi, mungkin senior saya itu juga. karena satu kampus..mengapa masuk kampus itu..
oh, waktu itu saya ingin sekali keluar dari kota kelahiran saya. sebenarnya kemana saja, tapi orang tua saya mendukung penuh untuk ke kampus itu. ya, mengapa tidak. hal baru itu mengasyikkan. orang tua ya..
oh, iya, beliau-beliau lah tempat saya bergantung. memang, saya masih sangat belum mandiri. mengapa orang tua saya itu mereka..
oh, itu karena takdir. seorang bijak mengingatkan saya tentang takdir pertama yaitu lahir, kedua adalah jodoh, dan ketiga; kematian. saya, sebenarnya siapapun, tidak bisa meminta untuk dilahirkan dari perut lain. itu takdir namanya. takdir nomor dua juga saya belum tau, yang ketiga juga. sebenarnya takdir ketiga..
oh, ada yang kita ketahui tentang takdir ketiga, dan kalau kita bisa menerimanya dengan baik, kita bisa sangat merasa bersyukur. contoh mudah, saya tahu bahwa saya tidak mati sebagai mahasiswa di kota yang jauh dari kota asal saya. syukurlah. saya tahu bahwa saya tidak mati kemarin ketika menyetir dalam keadaan setengah sadar karena rasa kantuk. syukurlah. tapi itu baru secuil dari takdir ketiga secara keseluruhan.
saya adalah anak dari kedua orang tua saya, yang sempat pergi meninggalkan rumah selama beberapa tahun, berkenalan dengan banyak orang, salah satunya adalah yang membuat saya bertemu dengannya.
mengapa dia..perlu bab lain untuk mendeskripsikannya. dan tidak sekarang, terlalu cepat katanya :)
*monyong, mestinya ngerjain tugas..malah begini :p
No comments:
Post a Comment