awan

awan
Above Java

Friday 4 March 2011

freud was right..

..about what is on a man’s mind.

beginilah kalo terlalu alert dan memperhatikan hal-hal kecil. setting cerita ini adalah sebuah rumah makan siap saji kejepang-jepangan yang logonya dua kepala anak unyu.

pengambil perhatian pertama adalah mbak-mbak berpakaian rapi kayak habis dari kondangan, bukan rapi ngantor. kecuali kalo dia selalu ngantor pake dress panjang deng ya. kulitnya putih, tai lalat di pipi kanan berfungsi sebagai pemanis. dia ngantri mesen makan sama mas-mas berbatik yang ikut goyang badannya denger backsound restoran itu; hip-hop, gatau judulnya apa (restoran makanan jepang backsoundnya pih-poh, aneh). mereka 2-3 tahun di atas saya umurnya. did I mention kalo si mbak-mbaknya badannya bagus? jadi tetep yang mengambil perhatian adalah si mbak, bukan si mas.

kedua, seorang kimcil/ababil/cewe yang kira-kira kelas 9 atau 10. setelah saya liat dua temannya, saya tambah yakin kalo dia masih SMP. bedanya, tampang dia lebih dewasa dan badannya memang agak lebih tinggi. mirip mantannya temen saya deh. agak sendu wajahnya, rambut panjang, legging hitam dan sweater gede tapi gak kayak alay. ngeliat adik yang satu ini malah keinget temen saya yang pernah pacaran sama anak kuliah pas dia masih SMP. hmm, no wonder dia disukai anak kuliahan, perawakannya memang lebih dewasa daripada temen sebayanya. gitu mikirnya :p
ketiga adalah seorang mbak yang kira-kira seumuran atau setahun di bawah saya. tinggi kurus, tapi ga kurus-kurus amat. dia anak bungsu dari tiga bersaudara. kakak ceweknya udah punya anak, dan dia yang gendong selagi si ibu dan si kakaknya itu mesen makan. sepintas mbak ini mirip Robinnya HIMYM. haha. Indonesian version tapi dan ga secantik Robin asli.

udah deh. itu yang (ga sengaja) saya lakukan sambil makan dua lauk, dua nasi, dan satu minuman coklat kental penuh es saya. eh, tunggu. ada yang keempat. seorang tante-tante berusia 30-an atas memakai dress ketat bermotif leopard *rraaarrrrr* dan sepatu hak tinggi tentunya. rambutnya dicat kemerahan. tapi dia ga jadi mesen, cuma lewat antrian lalu keluar lagi serasa sedang catwalk. keluar restoran, terus masuk mobil serena nissan hitam yang udah nunggu.

hmm, observasi kayak gini kalo diseriusin bisa jadi profiling lho. profiling itu harfiahnya membuat profil seseorang hanya pake observasi yang tajam, biasa dipake sama detektif. kalo menurut wordweb, profiling ialah: recording a person's behaviour and analysing psychological characteristics in order to predict or assess their ability in a certain sphere or to identify a particular group of people. nonton film-film detektif deh, apa gitu.

2 comments: